BAB 3
LAPORAN KEUANGAN
Kompetensi Dasar : Menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi
Prasyarat : Siswa terlebih dahulu memahami dasar-dasar akuntansi dan persamaan dasar akuntansi
Petunjuk :
Tujuan Pembelajaran : Anda diharapkan mampu menjelaskan pengertian laporan keuangan, mengelompokkan masing-masing akun ke dalam laporan keuangan yang sesuai, dan menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi
Ringkasan Materi:
Pengertian Laporan Keuangan
Suatu daftar keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan pada akhir periode akuntansi, terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal.
Periode Akuntansi
Periode Akuntansi
Adalah jangka waktu mulai suatu transaksi keuangan dicatat sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan dapat disusun terdiri:
- Laporan tahunan : disusun pada tanggal 31 Desember yaitu pada tiap akhir tahun.
- Laporan interim : disusun bulanan atau kuartalan untuk kepentingan manajemen perusahaan.
Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan sehingga bermanfaat bagi sebagian besar pembaca laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.
Fungsi Laporan Keuangan
Mengetahui berbagai macam kondisi keuangan perusahaan.
Kualitas Informasi Akuntansi
1. Dapat dipahami (Understandability)
2. Relevan (Relevance)
3. Keandalan (Reliability)
4. Konsisten (Consistency)
5. Dapat diperbandingkan (Comparability)
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
A. Neraca/Laporan Posisi Keuangan
Pengertian:
Daftar asset (harta kekayaan), kewajiban, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, biasanya akhir bulan atau tahun.
Unsur-unsur neraca:
1. Asset
Merupakan harta kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dinyatakan dengan satuan uang.
Asset dikelompokkan menjadi:
a. Asset Lancar
Yaitu uang tunai dan harta-harta lain yang dapat ditukar dengan uang tunai dengan segera atau pemakaiannya di dalam operasi perusahaan dalam jangka pendek.
Jenis asset lancar: kas, surat berharga, piutang, wesel tagih, persediaaan barang dagang, pendapatan yang masih harus diterima, biaya dibayar dimuka.
b. Asset Tetap
Yaitu kekayaan yang dimiliki perusahaan dan pemakaiannya lebih dari satu tahun (tidak dapat dijadikan uang tunai).
Asset tetap dibedakan menjadi dua:
1) Asset tetap berwujud: tanah, gedung, mesin, inventaris, alat pengangkut, pabrik.
2) Asset tetap tidak berwujud: goodwill, hak paten, hak merk, hak cipta, waralaba (franchise).
c. Asset Lain-Lain
Adalah asset tetap yang karena sifatnya tidak dapat dimasukkan dalam asset lancar, asset tetap, dan asset tidak berwujud. Misalnya: piutang yang pembayarannya lebih dari satu tahun, bangunan dalam pengerjaan, simpanan di bank yang tidak dapat diambil.
d. Simpanan Jangka Panjang
Yaitu investasi perusahaan dalam bentuk surat-surat berharga, penyisihan dana, dan lain-lain yang dilakukan dalam jangka panjang. Misalnya: investasi dalam saham, investasi dalam obligasi, investasi tanah untuk perluasan perusahaan.
2. Liabilitas
Merupakan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada pihak lain yang berhak menerima.
Liabilitas dikelompokkan menjadi:
a. Liabilitas lancar/jangka pendek
Liabilitas yang harus dilunasi oleh perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Contoh: liabilitas usaha, wesel bayar, beban yang masih harus dibayar.
b. Liabilitas jangka panjang
Liabilitas perusahaan yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Contoh: obligasi, hipotek, liabiitas bank, pinjaman gadai.
c. Liabilitas lain-lain
Liabilitas yang tidak bisa digolongkan ke dalam liabilitas lancar atau jangka panjang. Contoh: pendapatan yang ditangguhkan, liabilitas jaminan jangka panjang.
3. Ekuitas
Adalah hak pemilik dalam perusahaan. Ekuitas adalah selisih antara asset dan liabilitas. Ekuitas berasal dari investasi pemilik (pemegang saham) dan akumulasi hasil usaha (laba/rugi) perusahaan.
Ditinjau dari bentuk badan hukumnya, perusahaan dapat digolongkan:
a. Perusahaan perseorangan
Perusahaan yang dimiliki oleh satu orang (biasanya bertindak sebagai pemimpin perusahaan).
Pencatatan modalnya: Modal …… (nama pemilik)
b. Perusahaan persekutuan
Perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang bersekutu menanamkan modalnya.
Misalnya pencatatan modal firma:
Modal ….. (nama pemilik)
Modal ….. (nama pemilik)
Jika bentuknya CV maka pencatatan modalnya:
Modal Amalia (sekutu aktif)
Modal Ferdi (sekutu aktif)
Modal Komanditer Vicky (sekutu pasif)
c. Perusahaan korporasi
Pemilik terdiri dari orang-orang yang membeli saham/sero/andil dari perusahaan tersebut.
Pencatatan modalnya: Modal saham, Laba ditahan
Ditinjau dari jenis kegiatannya perusahaan dapat dibagi:
a. Perusahaan jasa
Perusahaan yang kegiatannya memberikan jasa kepada pihak lain sebagai imbalannya perusahaan memperoleh pendapatan.
Misalnya: perusahaan bioskop, bank, kantor akuntan, dan biro jasa angkutan serta lainnya.
b. Perusahaan dagang
Perusahaan yang kegiatan utamanya jual beli barang dagangan.
Misalnya: toko, perusahaan ekspor impor, penyalur gula pasir, dan lain-lain.
c. Perusahaan manufaktur (pabrikasi)
Perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi produk jadi.
Misalnya: perusahaan cat, perusahaan tekstil, dan lain-lain.
Bentuk Neraca
1. Skontro/Horizontal
Neraca bentuk ini aktiva berada disebelah kiri, pasiva disebelah kanan.
BIRO JASA "AMALIA" | |||||
NERACA | |||||
Periode 31 Desember 2010 | |||||
ASSET LANCAR | LIABILITAS LANCAR | ||||
Kas | Rp XX | Liabilitas usaha | Rp XX | ||
Perlengkapan | Rp XX | Liabilitas bank | Rp XX | ||
Sewa dibayar dimuka | Rp XX | Liabilitas gaji | Rp XX | ||
Wesel tagih | Rp XX | Liabilitas bunga | Rp XX | ||
Rp XX | Wesel bayar | Rp XX | |||
INVESTASI | Pendapatan diterima dimuka | Rp XX | |||
Investasi saham | Rp XX | Rp XX | |||
LIABILITAS JANGKA PANJANG | |||||
ASSET TETAP | Liabilitas obligasi | Rp XX | |||
Kendaraan | Rp XX | Liabilitas hipotek | Rp XX | ||
Akumulasi penyusutan kendaraan | (Rp XX) | Rp XX | |||
Rp XX | |||||
Inventaris kantor | Rp XX | ||||
Akumulasi penyusutan inventaris kantor | (Rp XX) | EKUITAS | |||
Rp XX | Ekuitas Ferdi | Rp XX | |||
Rp XX | Rp XX | ||||
2. Staffel/Vertikal
Neraca bentuk ini aktiva diatas, pasiva dibawah.
BIRO JASA "AMALIA" | ||
NERACA | ||
Periode 31 Desember 2010 | ||
ASSET LANCAR | ||
Kas | Rp XX | |
Perlengkapan | Rp XX | |
Sewa dibayar dimuka | Rp XX | |
Wesel tagih | Rp XX | |
Rp XX | ||
INVESTASI | ||
Investasi saham | Rp XX | |
ASSET TETAP | ||
Kendaraan | Rp XX | |
Akumulasi penyusutan kendaraan | (Rp XX) | |
Rp XX | ||
Inventaris kantor | Rp XX | |
Akumulasi penyusutan inventaris kantor | (Rp XX) | |
Rp XX | ||
Rp XX | ||
LIABILITAS LANCAR | ||
Liabilitas usaha | Rp XX | |
Liabilitas bank | Rp XX | |
Liabilitas gaji | Rp XX | |
Liabilitas bunga | Rp XX | |
Wesel bayar | Rp XX | |
Pendapatan diterima dimuka | Rp XX | |
Rp XX | ||
LIABILITAS JANGKA PANJANG | ||
Liabilitas obligasi | Rp XX | |
Liabilitas hipotek | Rp XX | |
Rp XX | ||
EKUITAS | ||
Ekuitas Ferdi | Rp XX | |
Rp XX | ||
B. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Pengertian:
Laporan yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam satu periode. Pihak-pihak yang berkepentingan akan dapat mengetahui keberhasilan maupun kegagalan perusahaan dalam satu periode.
Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi:
1. Pendapatan (Income)
Adalah bertambahnya asset perusahaan berupa uang tunai, piutang, atau kekayaan lain yang berasal dari penjualan barang atau jasa.
Pendapatan digolongkan sebagai berikut:
a. Pendapatan dari usaha (Operating Revenue)
Pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok.
b. Pendapatan diluar usaha (Non-Operating Revenue)
Pendapatan yang diterima diluar usaha pokok perusahaan. Misalnya: laba penjualan asset tetap, pendapatan bunga.
2. Beban (Expense)
Adalah pengorbanan dalam bentuk barang atau jasa yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan.
Beban dikelompokkan menjadi tiga:
a. Beban usaha (Operating Expense)
Biaya yang dikorbankan untuk usaha utama.
b. Beban diluar usaha (Non-Operating Expense)
Biaya yang dikorbankan untuk kegiatan bukan usaha utama.
c. Beban lain-lain (Other Expense)
Biaya yang dikorbankan untuk kegiatan diluar usaha perusahaan.
Bentuk Laporan Laba Rugi
1. Single Step (tunggal/tidak terperinci)
Bentuk laporan laba rugi dilakukan dengan cara mengelompokkan total pendapatan dikurangi total beban. Misalnya perusahaan jasa.
2. Multiple Step (majemuk/terperinci)
Bentuk laporan laba rugi dilakukan dengan cara terperinci dengan menbedakan pendapatan usaha utama dan pendapatan diluar usaha, laporan ini biasanya untuk perusahaan dagang.
C. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Pengertian:
Adalah laporan yang menggambarkan tentang perubahan modal yang terjadi selama periode tertentu.
Bentuk laporan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar